Santri Juga Bisa Jadi Peneliti
Riset atau penelitian mungkin sudah tidak asing bagi sebagian orang, terutama di kalangan akademisi. Riset bertujuan untuk menemukan hal baru atau memahami sesuatu yang belum jelas kebenarannya. Riset bisa dilakukan dalam berbagai bidang keilmuan, seperti sains, teknologi, sosial, sejarah, agama, dan masih banyak yang lainnya.
Riset tidak hanya dilakukan di jenjang perguruan tinggi saja, namun juga bisa diterapkan sejak di bangku sekolah. Seperti yang dilakukan siswa-siswi SMP dan SMA Islam Terpadu Misykat Al-Anwar, Pondok Pesantren Al Aqobah Jombang. Sekolah yang terletak di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini mempunyai program unggulan, yakni riset atau penelitian. Di sekolah ini, kegiatan penelitian aktif dilakukan oleh para siswa sejak di bangku SMP didampingi oleh guru pembimbing. Ini sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa melalui penelitian ilmiah di berbagai bidang.
Rabu (04/09/2024) siswa kelas 10 putra SMA Islam Terpadu Misykat Al Anwar (ITMA) melakukan riset ke Museum Islam Nasional Hasyim Asy’ari (MINHA) Jombang. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melengkapi data penelitian sesuai dengan tema riset mereka tentang peran museum dalam memberikan edukasi sejarah dan budaya Islam bagi masyarakat.
Sesampainya di museum, siswa dipandu pengelola museum masuk ke ruangan yang dibuat layaknya bioskop, mereka menyaksikan pemutaran film pendek tentang sejarah Islam di Indonesia. Setelahnya, siswa diperkenankan untuk berkeliling mengamati koleksi yang ada di museum. Di lantai pertama, pengunjung disambut area pameran yang menyajikan sejarah masa prasejarah hingga era modern. Puas mengamati berbagai koleksi di lantai pertama, siswa melanjutkan perjalanan edukasinya ke lantai dua. Lantai dua MINHA menawarkan pengalaman yang lebih mendalam dengan fokus pada perkembangan sosial, budaya, dan teknologi modern serta berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh masyarakat setempat.
Selain observasi, siswa melakukan wawancara kepada beberapa pengunjung MINHA untuk menanyakan pengalaman mereka berkunjung ke sana. Siswa juga mewawancarai pengelola museum guna melengkapi data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, misalnya bagaimana proses mengoleksi benda-benda bersejarah yang ada di museum, dan lain sebagainya. Selesai penelitian, data kemudian diolah untuk selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Ini bertujuan untuk melatih rasa percaya diri siswa atas hasil riset mereka.
Kegiatan riset di Sekolah Islam Terpadu Misykat Al Anwar sudah diadakan sejak 2017. Agar tidak memberatkan siswa, materi riset dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dalam pengerjaannya. Topik penelitian pun disesuaikan dengan minat siswa sehingga tidak memaksa. Riset ini sangat bermanfaat bagi siswa, seperti yang disampaikan oleh Bu Lilik Karimah, Kepala SMA ITMA, “Riset ini bertujuan agar siswa berpikir kritis serta melatih anak-anak untuk menyelesaikan permasalahan melalui penelitian. Terus juga untuk latihan anak-anak karena nanti saat mereka kuliah pasti akan membutuhkannya, jadi kita ajarkan mulai sekarang.”
Meski berstatus sebagai santri yang harus selalu tinggal di pondok pesantren, keberadaan riset tidak membatasi kreativitas mereka dalam berkarya. Justru ini menjadi bekal yang penting sebelum beranjak ke perguruan tinggi. Penelitian ke luar kelas seperti ini sebagai bentuk refreshing bagi siswa sekaligus untuk membuat kegiatan belajar-mengajar lebih bermaka.
Biodata Penulis
M.Izzul Isa Fatchillah
Siswa SMA Islam Terpadu Misykat Al Anwar Jombang
Email: izzul.isa85@gmail.com