Kampung Tempe:Menggali Kemandirian dan Kebhinekaan melalui Kegiatan P5 Kelas 7 SMP
Jombang, 28 September 2024 – Siswa/i kelas 7 SMP di sekolah Islam Terdadu Misykat Al-Anwar sukses menyelenggarakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kampung Tempe.” Kegiatan ini menggabungkan dua elemen penting, yaitu kemandirian dan kebhinekaan, dalam rangka memupuk keterampilan hidup dan sikap toleransi di kalangan pelajar.
Proyek ini merupakan bagian dari kurikulum Merdeka Belajar, yang tidak hanya menekankan pada aspek akademik, akan tetapi juga pengembangan karakter siswa. Kegiatan P5 ini juga bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal kemandirian, kerja sama, dan menghargai keberagaman.
Belajar Kemandirian dari mulai Produksi Tempe Selama proyek berlangsung, para siswa diperkenalkan dengan proses pembuatan tempe, salah satu makanan khas Indonesia yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Dalam kegiatan ini, siswa belajar mulai dari pengadaan bahan baku, proses fermentasi, hingga pengemasan tempe siap jual. Setiap siswa terlibat secara aktif dalam setiap tahapan, yang bertujuan untuk mengajarkan kemandirian dalam menciptakan produk yang bernilai ekonomi.
“Melalui kegiatan ini, saya jadi lebih paham bagaimana cara memproduksi tempe secara mandiri. Awalnya terlihat sulit, sempet ragu, bahkan takut gagal juga. Akan tapi setelah melihat guru pendamping p5 praktik produksi tempe, stap demi stap kami perhatikan dan kami antusias menanyakan yang belum kami faham, dari mulai pencucian kedelai sampai proses mengemas bisa kami saksikan lebih dekat. Akhirnya waktu giliran kami yang praktik Alhamdulillah kami semua bisa melakukannya. Ini sangat seru dan mengajarkan kami untuk tidak bergantung pada orang lain, tapi lebih bagaimana kami bisa saling suport dengan tim kami masing-masing” ujar Haidar, salah satu siswa kelas 7 yang terlibat dalam proyek tersebut.
Tidak hanya itu, hasil dari produksi tempe ini juga dijual kepada warga yang berkunjung ke kampung tempe, lokasi dimana mereka menggelar pameran p5. Kegiatan ini mengajarkan siswa mengenai cara berwirausaha sejak dini, sekaligus mengenalkan pentingnya memberikan nilai tambah pada produk lokal.
Menanamkan Kebhinekaan dalam Proses Kerja Sama
Selain belajar kemandirian, unsur kebhinekaan juga sangat kental dalam kegiatan ini. Siswa dari berbagai latar belakang suku dan budaya diajak untuk bekerja sama dalam satu tim. Mereka belajar untuk saling menghargai perbedaan dan mengatasi tantangan secara bersama-sama.
“Kami ingin menunjukkan kepada siswa bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk mencapai tujuan bersama. Justru dengan menghargai perbedaan, kita bisa saling melengkapi. Hal ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Antusiasme Warga Misykat Al Anwar dan Dukungan penuh dari Ustadzah Retna Andikasari, S.Pd. Selaku kepala sekolah SMP Islam Terpadu Misykat Al-Anwar. Juga Miss Fatimatuz Zuhriyah, M.Pd selalu PJ dari kegiatan P5 yang sudah ikut serta menyumbangkan ide inovasinya. Kegiatan “Kampung Tempe” ini juga mendapat dukungan penuh dari orang tua siswa. Banyak di antara mereka yang merasa kagum dengan semangat dan kerja keras siswa dalam belajar proses produksi tempe.
“Anak-anak sangat antusias, dan saya melihat mereka tumbuh menjadi lebih mandiri dan kreatif, ” Ujar Bunda Mas Jendra”
Kegiatan P5 dengan tema “Kampung Tempe” ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat dan menghargai keberagaman.
Kegiatan ini telah menjadi contoh nyata bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan sikap dan nilai-nilai kehidupan. Semoga proyek ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk terus berinovasi dalam menerapkan kurikulum yang holistik dan relevan bagi perkembangan siswa. Sampai jumpa di P5 selanjutnya:
Dari kami yg bangga dengan proses yang di hasilkan oleh siswa/i kelas 7. Kami pamit
Pendamping p5 : Miss Fatma, Miss Artha, Pak Dito, Pak Nasrul