Bersama Melawan Bullying dan judi Online : “ Hentikan Luka, Sebarkan Cinta “

ITMA, 21 Januari 2025 – Sekolah ITMA menggelar seminar bertema “Anti-Bullying dan Bahaya Judi Online” di aula sekolah pada Selasa, 21 Januari 2025. Acara ini menghadirkan narasumber berpengalaman, yaitu Aiptu Susana, Aiptu Asri, dan Bripda Dery dari Satbinmas Polres Jombang. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya perilaku bullying dan maraknya judi online, serta memberikan edukasi tentang dasar hukum dan sanksi terkait.

Ibu Aiptu Susana dan Ibu Aiptu Asri membuka sesi pertama dengan membahas tentang pengertian bullying, macam macam bullying dan dampak buruk bullying, baik secara fisik maupun psikologis. Ia menjelaskan bahwa perilaku ini melanggar hukum, beliau juga membahas tentang pasal 27 ayat (1) “ Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. (2) “ Tiap – tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

Dan beliau menyoroti bahaya judi online yang semakin marak di era digital. Menjelaskan bahwa perjudian, termasuk judi online, dilarang berdasarkan Pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dengan ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun atau denda maksimal Rp25 juta. “Selain melanggar hukum, judi online menimbulkan kecanduan yang merusak masa depan generasi muda. Penggunaan teknologi harus diarahkan ke hal-hal yang positif dan bermanfaat,” tegas AIPTU Asri.

Bapak Bripda Dery menambahkan pembahasan tentang pentingnya membangun mental disiplin, salah satunya melalui kegiatan positif seperti seni bela diri. Ia menyinggung bahwa perguruan silat sering kali menjadi wadah bagi siswa untuk belajar nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab, dan penghormatan terhadap orang lain. “Namun, jangan sampai organisasi seperti ini disalahgunakan untuk hal negatif, seperti perkelahian antar kelompok. Kita harus menjaga agar kegiatan tersebut tetap pada jalurnya,” jelas Bripda Dery.

Farhan, siswa kelas 9, mengungkapkan kesannya terhadap seminar ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Saya jadi tahu apa yang harus dilakukan dan tidak, serta memahami bahayanya penyalah gunaan teknologi dan bullying,” ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan antusiasme dan kesadaran siswa terhadap pentingnya edukasi yang diberikan.

Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang melibatkan siswa, guru, dan narasumber. Sekolah ITMA berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan serupa guna membentuk generasi muda yang cerdas, berintegritas, dan sadar hukum. Kepala sekolah menegaskan, “Edukasi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari pengaruh negatif.”